Kawasan Pasuruan merupakan kawasan pertanian dan perdagangan sejak periode klasik Indonesia. Pelabuhan Pasuruan telah melayani perdagangan untuk kerajaan-kerajaan di Jawa Timur.
Pada masa penguasaan oleh VOC (diserahkan dari wilayah Kesultanan Mataram sebagai imbalan bantuan VOC dalam perang Suksesi Jawa, Pasuruan menjadi salah satu penghasil utama komoditas perdagangan hasil pertanian. Hal ini diteruskan pada periode penguasaan oleh Hindia-Belanda.
Kabupaten Pasuruan terdiri atas 24 kecamatan, yang dibagi lagi atas 341 desa dan 24 kelurahan.(sumber)
Sebenarnya rumah Saya berada di kecamatan Beji, namun setiap kali ditanya Saya selalu menyebutkan Pandaan karena letak rumah Saya lebih dekat dengan Pandaan. Ya selain karena Pandaan lebih kota dari pada Beji, hehe.. Bukannya malu atau apa hanya supaya lebih memudahkan mereka yang bertanya untuk mengetahuinya.
Wisata Kabupaten Pasuruan
1. Pantai Lekok
Di Pantai Lekok, selain menikmati pemandangan pantai dan laut yang eksotis, anda juga bisa melihat banyak pertunjukan rakyat. Antara lain ski di atas lumpur atau celot alias ski lot. Olahraga ini adalah budaya tradisional masyarakat nelayan Pantai Lekok. Biasanya ski lot digelar setiap tahun pada hari Lebaran Ketupat.
Apa menariknya? Para peserta ski lot harus meluncur di atas lumpur, plus berusaha menangkap lele, kepiting, dan belut. Arenanya berupa lahan penuh Lumpur dari bekas tambak yang dikeringkan airnya. Selalu seru. Pesertanya bukan hanya cowok, tapi juga kaum hawa.
Selain skilot sering juga diadakan Lomba Perahu Hias dan Lomba Payung di Pantai Lekok.
2. Pemandian Alam Banyu Biru
Pemandian Alam Banyu Biru adalah tempat anda melepas lelah sambil berenang. Pemandangannya masih alami. Banyak pohon dan tetumbuhan rindang. Di kolam ada juga ikan sengkaring, yang dikeramatkan. Ga ada warga yang menyentuhnya. Panjang ikan sengkaring bisa mencapai satu meter.Pemandian Alam Banyu Biru sudah dikenal sejak jaman Belanda. Buktingnya ada foto kuno tahun 1900-an koleksi KILTV dan Tropen Museum Belanda. Turis Eropa juga masih suka kesini. Dulu tempat ini konon bernama Telaga Wilis, dan masih banyak monyetnya. Sekarang monyetnya musnah, berganti monyet yang buang sampah sembarangan, hehehe..
Oh ya, ada juga arca di areal Pemandian Alam Banyu Biru. Konon dikumpulkan para kumpeni tahun 1929-an. Ada yang namanya Batara Kala. Jadi kesimpulan sementara, pemandian tersebut adalah petilasan Raja Majapahit Hayam Wuruk untuk mandi menghilangkan penat dan pening.
Lokasi pas Pemandian Alam banyu Biru adalah di Desa Sumberrejo Kec. Winongan Kab. Pasuruan. Anda dapat mencapainya dalam perjalanan 15 km dari arah kota Pasuruan. Cukup dekat.
3. Candi Jawi
Candi Jawi adalah candi yang dibangun zaman Kertanegara, Raja terakhir Singasari, sekitar abad ke-13. Letaknya di desa Candi Wates, Tretes, Pandaan, Prigen, hanya 40 menit dari Surabaya. Arsitektur Candi Jawi perpaduan Hindu dan Budha. Bagian puncaknya berupa stupa. Candi Jawi dibangun dari batu andesit. Tinggi Bangunan Candi 24,50 meter, panjang 14,20 meter dan lebar 9,50 meter.Candi Jawi merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari Raja Kertanegara. Seluruh kompleks Candi Jawi terhampar di atas lahan seluas 40 x 60 meter persegi serta dikelilingi pagar bata setinggi dua meter. Bangunan candi dilindungi parit yang banyak dihiasi oleh bunga teratai. Bentuk candi berkaki Siwa dan berpundak Buddha dengan ketinggian sekitar 24,5 meter dengan panjang 14,2 m serta lebar 9,5 m.
Candi Jawi sendiri dipugar untuk kedua kali pada tahun 1938-1941 pada masa pemerintahan Hindia Belanda karena runtuh. Perbaikannya dilakukan kembali tahun 1975-1980 dan diresmikan tahun 1982. Sayang, arca-arca peninggalan yang ada di Candi Jawi kini telah hilang lantaran telah dipindahkan ke Museum dan sebagian ke tempat-tempat komersial.
Untuk melestarikannya, pada setiap malam bulan purnama, di komplek candi jawi diadakan Pentas Seni Bulan Purnama yang mempertunjukan seni tari tentang kisah Legenda asal muasal Candi Jawi.
Dalam tarian tersebut, diceritakan tentang seorang Puteri Bali yang sangat cantik. Namun karena kecantikannya ia terpaksa kabur dan tinggal menetap di jawa. Pasalnya, banyak raja-raja yang berkeinginan untuk mempersuntingnya sebagai permaisuri.
4. Panorama Gunung Bromo
Panorama Gunung Bromo memang ga ada matinya. Anda dapat menikmatinya dari Pasuruan ini. Tempat paling favorit adalah Penanjakan. Kita bisa menikmati matahari terbit, udara segar, dan pemandangan laut pasir yang luas tak terbatas. Udara sejuk dengan suhu rata rata 5°C s/d 8°C dengan ketinggian 3.676 meter dpl. Penanjakan dapat dicapai melalui Nongkojajar, jaraknya 40 km dari kota Pasuruan. Dari Malang atau Surabaya berjarak 85-90 km.Selain Panorama Gunung Bromo, anda dapat merasakan sensasi bersentuhan dengan masyarakat Suku Tengger. Mereka masih mempunyai adat istiadat alias tradisi yang terus dijaga. Konon mereka keturunan para prajurit Majapahit yang terdesak akibat perkembangan agama Islam di akhir abad ke-13. Mereka tetap bertahan dengan budaya nenek moyang.
Masyarakat Tengger beragama Hindu dan bekerja sebagai petani sayur-sayuran. Namun ada keputusan dari Parisada Hindu Darma Wasya yang menyatakan rakyat Tengger memeluk agama Budha Wahayana karena tidak memiliki candi dalam melakukan upacara. Mereka melakukan peribadatan diadakan di punden-punden atau Danyang. Yadnya Kasada merupakan Upacara Sakral yang dilakukan di Poten dan Kawah Gunung Bromo dengan harapan agar mereka diberi Keselamatan dan Kebahagiaan disamping itu juga diadakan Pemilihan dan Pelantikan Dukun.
5. Danau Ranu Grati
Ranu Grati atau Danau Grati adalah danau yang luasnya 107 hektar dengan latar belakang pegunungan Tengger. Lokasinya sekitar 30 menit dari kota Pasuruan, atau 5 menit dari pertigaan Sumurwaru Grati. Anda bisa menikmati panorama indah alam sekitar, juga bisa naik perahu, mancing, bersepeda air. Cocok untuk keluarga dengan anak-anak yang usil, atau sekelompok remaja gaul yang galau, tapi kakek nenek juga cocok, termasuk pemuda jomblo yang sibuk mencari cinta. Apalagi buat pasangan muda yang sedang berbulan madu.Ranu Grati dipenuhi keramba apung sebagai tempat budi daya ikan air tawar. Ada banyak ikan dibudidayakan, sebut saja nila merah, gurami, wader, mujair dan ikan lempuk. Kalau anda berminat anda bisa membeli dari para penjual atau nelayan. Harganya pun terjangkau.
Masyarakat sekitar Ranu Grati masih menggelar tradisi distrikan, yaitu upacara larung sesaji kepada Tuhan yang Maha Esa.
6. Taman Safari Indonesia II
Taman Safari Indonesia II hanya julukan saja. Nama sebenarnya Taman Safari Prigen, berlokasi di Taman Nasional Gunung Arjuna, Prigen. Konon merupakan safari park terbesar di Asia. Taman Prigen juga pusat konservasi satwa ex-situ paling sukses dalam penyelamatan Banteng Jawa dan Gajah Sumatera di dunia.
Taman Safari yang menempati kawasan dengan pemandangan paling indah di salah satu sudut Taman Nasional Gunung Arjuna – Prigen Jawa Timur ini, ditunjuk oleh pemerintah sebagai Stud Book Keeper (penjaga silsilah) bagi Gajah Sumatera dan Banteng Jawa yang sangat dilindungi di luar habitatnya.
7. Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho dibangun untuk mengenang jasa Cheng Ho, laksamana Muslim Tionghoa. Masjid ini berarsitektur China, mirip rumah peribadatan Kong Hu Chu. Anda yang suka wisata ziarah dapat berkunjung kesini. Ini juga tempat perkumpulan warga Tionghoa Indonesia yang berasal dari seluruh Jawa Timur. Lokasinya di sebelah utara Pasar Buah Kasri Pandaan.8. Taman Dayu Pandaan
pintu masuk Taman Dayu |
Selain itu di
Taman Dayu Pandaan juga terdapat tempat wisata kuliner yang nyaman,
lengkap, bersih dan harga yang terjangkau. Dilengkapi dengan areal
bermain anak-anak, Free hotspot WIFI, TV Satelit dan masih banyak
kelebihan lain. Apalagi di TD setiap malam minggu sering mengadakan
acara untuk menghibur para wisatawan yang berkunjung sehingga tak jarang
hari weekend TD dipadati oleh pengunjung.
Taman
Dayu semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai pusat keramaian Pandaan,
setelah hadirnya Food Terrace, Little Shanghai, Little Persia, dan
beberapa area pendukung di sekitarnya, kini hadir lagi area baru dalam
kawasan wisata Taman Dayu.
Food Terrace , Food Veranda, Litte Shanghai , dan Lapangan Futsal TD |
Nah, untuk Food Terrace,Food Veranda barangkali belum banyak
diketahui.
di tempat ini lumayan menyenangkan, sejuk, viewnya bebas,
pilihannya juga sangat banyak, mulai dari soto lamongan, soto madura, nasi padang, lalapan, nasi
goreng, gado-gado, rawon, sate, dll. Dan yang lebih menarik, mungkin tidak
seperti yang Anda duga, ternyata di sana
harganya cukup murah. Hanya saja, karena tidak semua meja dan tempat
duduk diberi tenda, kadang menu makanan kita jadi berubah, karena ketambahan guguran daun trembesi/munggur yang tumbuh subur menaungi
area Food Terrace dan Food Veranda. Jadi, tidak ada salahnya anda berkunjung ke Taman Dayu Pandaan ini.
9. Kawasan Tretes
Kawasan Tretes Prigen yang terletak di kaki gunung Welirang dan gunung Arjuna dengan kondisi alamnya yang berhawa dingin dan sejuk ini merupakan salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan, dengan keindahan alamnya yang berlatar belakang pegunungan. Kawasan ini letaknya sangat strategis dengan jarak tempuh sekitar 1 jam dari kota Pasuruan, juga dapat di tempuh dari Surabaya sekitar 45 menit.
Kawasan wisata Tretes ini ditunjang pula dengan sarana prasarana yang lengkap mulai hotel berbintang, hotel melati dan pondok wisata sampai dengan fasilitas penunjang lainnya misalnya, kolam renang, restoran / rumah makan, lapangan tennis, kebun anggrek, arena pacuan kuda, lapangan golf.
Kawasan ini sangat cocok untuk wisata keluarga, dimana wisatawan dapat menikmati panorama keindahan alamnya sambil berkuda serta menikmati aneka makanan yang dijajakan oleh pedagang kaki lima. Wisatawan dapat pula menikmati wana wisata yang dikelilingi oleh hutan pinus, akasia, kaliandra serta mahoni. Sambil berkemah. Di tempat ini terdapat taman rekreasi anak, dan kita dapat menikmati gemericiknya air dari air terjun kakek bodo yang memiliki ketinggian 40 meter. (sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar